Suatu HaRii ada seorang pengembara bijak yang berjalan melintasi hutan. Tak disangka dia dicegat begal bengis yang biasa merampok kafilah dagang.
B : Hayo orang tua, segera serahkan harta milikmu kalau mau selamat !
P : Aku ini hanya pengembara miskin anak muda, jika engkau mau harta lihatlah ayam itu disana, dengan izin Allah akan menjadi emas. (sambil menunjuk ternyata ayam hutan itu berubah menjadi emas).
B : Wah engkau ternyata orang sakti juga, tapi aku belum puas kalau cuma segitu.
P : Kalau begitu lihatlah batu besar disana, dengan kehendakNya akan menjadi emas. (sambil menunjuk batu)
B : Hebat, tapi aku belum mau melepasmu.
P : Apakah masih kurang,? baiklah lihatlah pohon raksasa yang tinggi itu, dengan izin Allah segera menjadi emas. (sambil menunjuk pohon).
Meskipun telah melihat keajaiban dan harta yang begitu melimpah tampaknya si begal terlihat belum puas juga. Sehingga dengan nada tinggi si pengembara bertanya ?
P : Ada apa dengan dirimu, tidakkah engkau merasa cukup, sebenarnya apa yang kau inginkan ?
B : Hehe,,, yang kuinginkan sekarang adalah jari telunjukmu itu yang bisa mengubah apapun menjadi emas.Kekayaan yang melimpah seringkali menjadi sumber malapetaka. Laksana meminum air laut, semakin diminum semakin haus rasanya. Ambillah sekedar apa yang kita butuhkan dan tinggalkan selainnya (zakat, infaq ϑάn sodaqoh) niscaya hidup akan menjadi lebih ringan & berkah."Kekayaan bukanlah diukur dengan banyaknya harta. Namun kekayaan (hakiki) adalah hati yang selalu merasa cukup.”[HR.Bukhari]
sharing is caring by tinta
0 mereka berkata-kata:
Post a Comment